JIMA DALAM ISLAM | Cara Berhubungan Badan Menurut Islam | Apakah perlu Pemanasan? | Doa Sebelum Hubungan Intim | Bolehkah Melakukan Melalui Anal? | Berwudhu Untuk Ronde Berikutnya | Apakah wajib mandi junub meski belum ejakulasi? | Bersetubuh Saat Haid? | Apakah boleh ejakulasi di luar? |

JIMA DALAM ISLAM | Cara Berhubungan Badan Menurut Islam | Apakah perlu Pemanasan? | Doa Sebelum Hubungan Intim | Bolehkah Melakukan Melalui Anal? | Berwudhu Untuk Ronde Berikutnya | Apakah wajib mandi junub meski belum ejakulasi? | Bersetubuh Saat Haid? | Apakah boleh ejakulasi di luar? |

Menurut Wikipedia Hubungan Intim atau persetubuhan didefinisak sebagai

Persetubuhan atau hubungan seksual artinya secara prinsip adalah tindakan sanggama yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi dalam arti yang lebih luas juga merujuk pada tindakan-tindakan lain yang sehubungan atau menggantikan tindakan sanggama, jadi lebih dari sekedar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin lelaki dan perempuan.

Persetubuhan mungkin didahului dengan percumbuan, yang menyebabkan gairah pada pasangan, menyebabkan penis mengalami ereksi dan pelumasan alami pada vagina.

Cara Hubungan Intim yang Islami

Dalam Islam juga telah diatur mengenai aturan-aturan dalam melakukan hubungan suami istri ini. Aturan ini dalam rangka mencapai maslahat dalam berhubungan suami istri serta menggapai ridho Alloh azza wa jalla. Ada beberapa adab yang telah diajarkan oleh Islam ketika suami istri ingin menyalurkan hasrat bercintanya. Berikut adab-adab saat jima’, bercinta atau berhubungan intim di ranjang:

 

1- Ikhlaskan niat untuk cari pahala

Yaitu bercinta tersebut diniatkan untuk menjaga diri dari zina (selingkuh), menghasilkan keturunan, dan mengharap pahala sebagai bentuk sedekah.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ

“Dalam hubungan intim suami-istri (antara kalian) itu termasuk sedekah.”

Para sahabat menanggapi, “Kenapa sampai hubungan intim saja bisa bernilai pahala?”

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ

Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim, no. 2376)

 

2- Melakukan pemanasan dan cumbuan terlebih dahulu Baca lebih lanjut

HUKUM PACARAN DALAM ISLAM | Apakah Pacaran Itu Haram? | Siapa Bilang Pacaran Haram ?? | Pacaran Menurut Islam |

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

HUKUM PACARAN DALAM ISLAM | Apakah Pacaran Itu Haram? | Siapa Bilang Pacaran Haram ?? | Pacaran Menurut Islam |

Siapa Bilang Pacaran Haram ??

Segala puji hanya milik Allah ‘Azza wa Jalla. Hanya kepadaNya kita memuji, meminta tolong, memohon ampunan, bertaubat dan memohon perlindungan atas kejelekan-kejelekan diri dan amal-amal yang buruk. Barangsiapa yang diberi Allah petunjuk maka tidak ada yang dapat menyesesatkannya dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat memberikannya hidayah taufik. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan tiada sekutu baginya. Aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hambaNya dan UtusanNya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya dan para sahabatnya ridwanulloh ‘alaihim jami’an.

Adalah suatu hal yang telah menyebar luas dikalangan masyarakat sebuah kebiasaan yang terlarang dalam islam namun sadar tak sadar telah menjadi suatu hal yang sangat sering kita lihat bahkan sebahagian orang menganggapnya adalah suatu hal yang boleh-boleh saja, kebiasan tersebut adalah apa yang disebut sebagai pacaran. Oleh karena itu maka penulis mencoba untuk memaparkan sedikit tinjauan islam tentang hal ini dengan harapan penulis dan pembaca sekalian dapat memahami bagaimana islam memandang pacaran serta kemudian dapat menjauhinya.

Pacaran yang dikenal secara umum adalah suatu jalinan hubungan cinta kasih antara dua orang yang berbeda jenis yang bukan mahrom dengan anggapan sebagai persiapan untuk saling mengenal sebelum akhirnya menikah[1].

Inilah mungkin definisi pacaran yang banyak tersebar dikalangan muda-mudi. Maka atas dasar inilah kebanyakan orang menganggap bahwa hal ini adalah suatu yang boleh-boleh saja, bahkan lebih parahnya lagi dianggap aneh kalau menikah tanpa pacaran terlebih dahulu –wal ‘iyyadzubillah –. Lalu jika demikian bagaimanakah tinjauan islam tentang hal ini? Berikut penulis coba jelaskan sedikit kepada pembaca –sesuai dengan ilmu yang sampai kepada penulis– bagaimana islam memandang pacaran. Baca lebih lanjut

TA’ARUF | Ta aruf / Ta’aruf dalam islam | Pengertian / Arti ta aruf (ta’aruf) | Apa itu Ta’aruf? | Ta’aruf Syar’i, Solusi Pengganti Pacaran | bagaimana syariat mengatur cara mengenal seorang muslimah? | hukum berkunjung ke rumah akhwat (wanita) yang hendak dinikahi? | hukum seorang ikhwan (lelaki) mengungkapkan perasaannya (sayang atau cinta) kepada akhwat (wanita) calon istrinya |

TA’ARUF | Ta aruf / Ta’aruf dalam islam | Pengertian / Arti ta aruf (ta’aruf) |  Apa itu Ta’aruf? | Ta’aruf Syar’i, Solusi Pengganti Pacaran | bagaimana syariat mengatur cara mengenal seorang muslimah? | hukum berkunjung ke rumah akhwat (wanita) yang hendak dinikahi? |  hukum seorang ikhwan (lelaki) mengungkapkan perasaannya (sayang atau cinta) kepada akhwat (wanita) calon istrinya |

Apa itu Ta’aruf?

Secara bahasa ta’aruf bisa bermakna ‘berkenalan’ atau ‘saling mengenal’. Asalnya berasal dari akar kata ta’aarafa. Seperti ini sudah ada dalam Al-Qur’an. Simak saja firman Allah (yang artinya),

“Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (ta’arofu) …” (QS. Al Hujurat: 13).

Kata li ta’aarafuu dalam ayat ini mengandug makna bahwa, aslinya tujuan dari semua ciptaan Allah itu adalah agar kita semua saling mengenalyang satu terhadap yang lain. Sehingga secara umum, ta’aruf bisa berarti saling mengenal. Dengan bahasa yang jelas ta’aruf adalah upaya sebagian orang untuk mengenal sebagian yang lain.

Jadi, kata ta’aruf itu mirip dengan makna ‘berkenalan’ dalam bahasa kita. Setiap kali kita berkenalan dengan seseorang, entah itu tetangga kita, orang baru atau sesama penumpang dalam sebuah kendaraan umum misalnya, dapat disebut sebagai ta’aruf. Ta’aruf jenis ini dianjurkan dengan siapa saja, terutama sekali dengan sesama muslimuntuk mengikat hubungan persaudaraan. Tentu saja ada batasan yang harus diperhatikan kalau perkenalan itu terjadi antara dua orang berlawanan jenis, yaitu pria dengan wanita. Untuk itu umat islam sudah menganjurkan memberlakukan hijab bagi wanita muslimah, yang bukan hanya berarti selembar jilbab dan baju kurung yang menutupi tubuhnya dari pandangan pria yang bukan mahram, tapi juga melindungi pergaulannya dengan lawan jenis yang tidak diizinkan syari’at. Contoh dari pergaulan yang tidak diizinkan syari’at ini ialah berduaan atau bercampur-baur antara beberapa orang yang berlainan jenis dalam satu tempat secara berbauran, pergi bersama pria yang bukan mahram, dan berbagai hal lain yang dilarang syari’at. Semua itu tidak otomatis menjadi halal bila diatasnamakan ta’aruf. Baca lebih lanjut

“MENGENAL PASANGAN DENGAN PACARAN ISLAMI???” | Apakah Mengenal Pasangan Harus Lewat Pacaran? | Kemungkaran dalam pacaran | Solusi obat rindu pada si “dia” | Makna Pacaran Islami | Hal-Hal Yang Dilarang Dalam Pacaran | Model-Model Pacaran Islami | Solusi Pacaran Islami |

"MENGENAL PASANGAN DENGAN PACARAN ISLAMI???" | Apakah Mengenal Pasangan Harus Lewat Pacaran? | Kemungkaran dalam pacaran | Solusi obat rindu pada si "dia" | Makna Pacaran Islami | Hal-Hal Yang Dilarang Dalam Pacaran | Model-Model Pacaran Islami | Solusi Pacaran Islami |

“MENGENAL PASANGAN DENGAN PACARAN ISLAMI???”

“MENGENAL PASANGAN DENGAN PACARAN ISLAMI???” | Apakah Mengenal Pasangan Harus Lewat Pacaran? | Kemungkaran dalam pacaran | Solusi obat rindu pada si “dia” | Makna Pacaran Islami | Hal-Hal Yang Dilarang Dalam Pacaran | Model-Model Pacaran Islami | Solusi Pacaran Islami |

Apakah Mengenal Pasangan Harus Lewat Pacaran?

Sebagian orang menyangka bahwa jika seseorang ingin mengenal pasangannya mestilah lewat pacaran. Kami pun merasa aneh kenapa sampai dikatakan bahwa cara seperti ini adalah satu-satunya cara untuk mengenal pasangan. Saudaraku, jika kita telaah, bentuk pacaran pasti tidak lepas dari perkara-perkara berikut ini.

Pertama: Pacaran adalah jalan menuju zina

Yang namanya pacaran adalah jalan menuju zina dan itu nyata. Awalnya mungkin hanya melakukan pembicaraan lewat telepon, sms, atau chating. Namun lambat laut akan janjian kencan. Lalu lama kelamaan pun bisa terjerumus dalam hubungan yang melampaui batas layaknya suami istri. Begitu banyak anak-anak yang duduk di bangku sekolah yang mengalami semacam ini sebagaimana berbagai info yang mungkin pernah kita dengar di berbagai media. Maka benarlah, Allah Ta’ala mewanti-wanti kita agar jangan mendekati zina. Mendekati dengan berbagai jalan saja tidak dibolehkan, apalagi jika sampai berzina. Semoga kita bisa merenungkan ayat yang mulia,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32). Asy Syaukani rahimahullah menjelaskan, “Allah melarang mendekati zina. Oleh karenanya, sekedar mencium lawan jenis saja otomatis terlarang. Karena segala jalan menuju sesuatu yang haram, maka jalan tersebut juga menjadi haram. Itulah yang dimaksud dengan ayat ini.”[1]Selanjutnya, kami akan tunjukkan beberapa jalan menuju zina yang tidak mungkin lepas dari aktivitas pacaran. Baca lebih lanjut

Download Murottal Al-Qur’an mp3 oleh Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi Lengkap 30 Juz

Download Murottal Al-Qur’an mp3 oleh Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi Lengkap 30 Juz

Download Murottal Al-Qur’an mp3 oleh Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi Lengkap 30 Juz

Download Murottal Al-Qur’an mp3 oleh Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi Lengkap 30 Juz

CatatanMuslim- Mungkin sebagian kita sudah pernah mendengar lantunan tilawah Al Qur’an beliau yang merdu. Lantunan Tilawah beliau biasa diputar di surau, masjid maupun pengajian. Beliau adalah Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi. Saat ini Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi bekerja sebagai direktur sekolah swasta Muhammad Al Fatih di Dammam dan menjadi penanggungjawab utama mengajar Al Qur’an di Markaz Imam Al Khatibi di Dammam. Selain itu, Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi juga bertanggungjawab dalam studi aqidah dan pendidikan di kantor Manarul Huda. Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi juga bertindak sebagai Imam dan khatib di Masjid Yusuf bin Ahmad di Dammam. Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi juga menjadi anggota lajnah sosial Damam yang berkonsentrasi dalam perundangan masyarakat.

 

Berikut direct link Download Murottal Al-Qur’an mp3 oleh Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi Lengkap 30 Juz.

Semoga Bermanfaat: Baca lebih lanjut